Anak kedua saya lahir. "4 Dozen Roses, Aku Mencintaimu Tanpa Syarat"
Tanggal yang sama dengan hari kelahiran saya.
Beredar di Gramedia dan toko buku lainnya.
4 Dozen Roses, cerita tentang seorang istri yang divonis susah untuk memiliki keturunan karena saluran tuba falopinya tersumbat, yang akhirnya menjadi salah satu faktor penyebab permasalahan dengan suaminya.
Perbedaan ekspektasi dan ambisi akhirnya membuat rumah tangga menjadi goyah.
Saya menulis 4 Dozen Roses dalam waktu dua bulan, dengan melakukan sedikit riset tentang organ kewanitaan.
Saya menulis ini juga karena saya sering melihat, betapa ekspektasi manusia sering memudarkan arti kebahagiaan yang sebenarnya.
Seringkali, yang kita cari sebenarnya sudah ada di depan mata.
Kita hanya menatap terlalu jauh, dan lupa terhadap apa yang telah kita dapatkan.
4 Dozen Roses,
Lagi-lagi, hasil persetubuhan saya dengan kata.
Anak immortal.
Hasil karya saya.
-Jakarta-
